maleonews.com_Gorontalo – Desa Lamahu, menjadi saksi kisah perjuangan keluarga kecil, dengan kondisi hidup kurang beruntung dari kehidupan orang lain di daerah itu.
Yasin suleman, pria berusia 31 tahun yang kerap disapa Epin.
Hidup tanpa penghasilan tetap, merangkai kisah penuh kesabaran. Rumahnya, beralaskan tanah, beratapkan anyaman daun kelapa.
Setiap hari, Epin mengais rezeki sebagai pekerja serabutan dengan penghasilan yang tak menentu. Namun, dalam kepasrahannya, ia terus bersabar menghadapi kerasnya kehidupan. Meskipun sederhana, kehidupan bersama istri, Fatma Kau, dan anaknya menjadi pendorong semangatnya.
Epin bekerja kadang hanya mengandalkan harapan untuk diajak bekerja di pabrik gula. Dalam seminggu, mungkin hanya dua hari ia bisa bekerja dengan upah pas-pasan. Jika tak ada pekerjaan di pabrik, ia terpaksa menggarap kebun orangtuanya, menjadi seorang petani dengan hasil yang tak menentu.
” Biasa Saya karja sebagai buruh panggil di Pabrik gula, satu hari biasa dapat upah 195 ribuan.dan saya bersyukur. Ungkap Epin saat di wawancarai tim maleotv.”
Lelah seakan bukanlah bagian dari kamus hidup Epin, walaupun dalam kenyataan sebagai manusia, lelah tetap ada. Namun, semangatnya tidak padam, terus membara untuk menjalani kehidupan.
” dikamus kehidupan saya, tak kenal kata lelah. Tapi sebagai manusia saya tetap merasa lelah, terus apa saya harus mengeluh?. Tandas Epi.”
Akhirnya, berita bahagia datang saat Epin mendengar ia masuk sebagai penerima bantuan dari program Kementerian PUPR.
” saya tidak menyangka dapat bantuan ini, dan saya sangat berterima kasih kepada pemerintah desa, kabupaten gorontalo dan pemerintah pusat, yang telah kasih bantuan ini, cerita epin.”
Kegembiraan memenuhi hatinya, namun semangatnya begitu besar, sehingga demi rumah impiannya, Epin terpaksa menjual ternaknya untuk menambah biaya pembangunan rumah. Meski masih dalam tahap penyelesaian, rumah impian itu akhirnya berdiri.
“Saya menjual 5 ekor sapi, dari 6 ekor sapi milik saya. Sapi itu hasil dari bahagian saya memelihara hewan ternak orang lain.
Alhamdulillah bisa menambah biaya pembangunan rumah. Jelas epin
Kepala dinas Perkim Kab.gorontalo, Haris Tome saat melakukan monitoring menjelaskan, rumah itu adalah salah satu batuan dari pemerintah pusat, melalui kementerian PUPR RI, yaitu BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA ( BSPS ) PENANGANAN KEMISKINAN EKSTRIM ( PKE ).
“Saya meninjau langsung progres pekerjaan rumah batuan dari Kementerian PUPR RI, dan Alhmadulillah pekerjaannya sudah memasuki tahap plester bagian dalam, jelas Kadis Perkim”
Lebih lanjut, Haris Tome menjelaskan, jika bantuan tersebut dananya langsung masuk ke rekening penerima. Namun ada pendampingan.
“Biaya bantuan itu langsung masuk ke rekening penerima bantuan dan tidak ada potongan.”
Kepala dinas Perkim Haris Tome, saat di wawancarai tim maleo tv, juga mengingatkan bahwa jangan ada staf perkim maupun kepala desa / lurah dan juga aparat untuk meminta dana kepada calon penerima dengan dalil apapun. Karena bisa berurusan dengan hukum.
” saya mengingatkan, jangan ada yang meminta dana dari setiap calon penerima bantuan BSPS – PKE dengan dalil apapun, karena nanti akan berurusan dengan hukum, tandasnya.”
Dalam setiap bata yang diletakkan, terukir kisah perjuangan dan keteguhan hati Epin. Meski harus melepaskan sebagian dari keberadaannya, ia dan keluarganya merasakan kebahagiaan dengan bantuan yang mereka terima dari pemerintah.
(m.ahmad)