maleonews.com,Bone Bolango — Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Bone Bolango, Selasa (5/8/2025) sore. Mereka menuntut keterbukaan informasi terkait penanganan kasus kematian seorang penambang tradisional di wilayah Suwawa, Kabupaten Bone Bolango.
Dalam aksi yang berlangsung damai tersebut, massa menyuarakan keresahan atas belum adanya keterangan resmi dari aparat kepolisian terkait insiden yang terjadi pada Februari 2025 lalu. Saat itu, seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun longsor di area pertambangan tradisional.
Koordinator lapangan aksi, Sandri, menyampaikan bahwa pihaknya menilai perlunya transparansi dalam penanganan kasus tersebut, agar tidak menimbulkan spekulasi atau disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.
“Kami meminta Polres Bone Bolango menyampaikan secara terbuka kepada publik jika memang penanganan kasus ini telah selesai. Jangan sampai ada celah bagi oknum-oknum tertentu untuk memanfaatkan situasi,” ujar Sandri dalam orasinya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Kepala Unit Reserse Kriminal Polres Bone Bolango, IPTU Ishak Yusuf, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, peristiwa tersebut murni merupakan bencana alam. Ia juga menyebutkan bahwa pihak keluarga korban tidak mengajukan keberatan atas insiden itu.
“Perlu kami tegaskan bahwa kejadian itu adalah kecelakaan murni. Proses penyelidikan telah dilakukan, dan kasusnya telah dianggap selesai karena tidak ada unsur pidana yang ditemukan, serta keluarga korban telah menerima peristiwa itu sebagai musibah,” jelas IPTU Ishak Yusuf.
Setelah menyampaikan aspirasinya dan menerima penjelasan dari pihak kepolisian, massa aksi kemudian membubarkan diri secara tertib.