maleonews.com,Gorontalo — Kontroversi terkait logo Gorontalo Half Marathon (GHM) 2025 menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan bahwa desain logo tersebut memiliki kemiripan dengan milik salah satu perusahaan asal Australia.
Arif Rahim, perwakilan dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Daerah (AMMPD), menyampaikan kritik atas penggunaan dana publik untuk kegiatan yang menurutnya perlu ditinjau kembali. Ia menilai, seharusnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Gorontalo digunakan untuk program-program yang secara langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat.
“Jika benar logo yang diluncurkan merupakan hasil plagiat, ini tentu sangat disayangkan. Publik berhak tahu bagaimana proses kreatif dan legalitas hak cipta dari logo tersebut,” ujar Arif dalam keterangannya kepada media, Selasa (15/7/2025).
Lebih lanjut, Arif merespons pernyataan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Gorontalo yang sebelumnya menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap logo GHM. Menurutnya, sikap tersebut patut diapresiasi dan dapat menjadi langkah awal untuk menelusuri lebih jauh dugaan pelanggaran hak kekayaan intelektual.
“Pernyataan Kadispora yang akan mereview logo tersebut dapat dimaknai sebagai pengakuan adanya kekeliruan, atau paling tidak menunjukkan bahwa desain itu masih belum final secara hukum dan etika,” tambah Arif.