BNN Provinsi Gorontalo Catat 117 Orang Terlibat Narkotika, 84 di Antaranya Remaja

maleonews.com. Gorontalo, — Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Gorontalo mencatat adanya 117 orang yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika sepanjang tahun 2024. Angka tersebut menunjukkan peningkatan keseriusan masalah narkoba di daerah ini, dengan kalangan remaja mendominasi angka keterlibatan, mencapai 84 orang. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak BNN Gorontalo, mengingat dampak narkoba yang semakin merambah ke kalangan usia muda.

Sepanjang tahun 2024, BNN Gorontalo berhasil mengungkap sejumlah kasus peredaran narkotika di wilayah ini. Dari pengungkapan tersebut, barang bukti yang berhasil disita antara lain shabu-shabu seberat 11,7 gram, serta alat hisap dan ganja yang turut diamankan oleh petugas. Kasus-kasus ini menunjukkan adanya tren peningkatan peredaran narkotika di Gorontalo, yang dapat merusak generasi muda dan mengancam ketertiban masyarakat.

Penyalahgunaan Narkotika Didominasi Kalangan Remaja

Kepala BNNP Gorontalo, Brigjen Pol. I Ketut Yudha Karyana, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa kalangan remaja menjadi kelompok yang paling rentan terhadap penyalahgunaan narkotika. “Dari 117 orang yang terlibat, mayoritas adalah remaja, mencapai 84 orang. Hal ini tentu sangat memprihatinkan karena narkoba dapat menghancurkan masa depan mereka,” ujar Brigjen Yudha.

Terkait dengan barang bukti yang disita, pihak BNN Gorontalo mengungkapkan bahwa shabu-shabu dan ganja merupakan jenis narkotika yang paling sering ditemukan dalam peredaran di wilayah ini. Penyalahgunaan narkoba, lanjut Yudha, tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental penggunanya, tetapi juga dapat merusak hubungan sosial, ekonomi, dan mengancam keamanan wilayah.

Strategi Penanggulangan Narkoba

Sebagai upaya untuk memberantas peredaran narkoba, BNNP Gorontalo telah mengambil berbagai langkah strategis. Brigjen Yudha menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada pencegahan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Salah satu langkah utama yang akan terus dilakukan adalah memperkuat jaringan intelijen hingga ke tingkat desa.

“Inti dari pemberantasan narkoba adalah mengidentifikasi dan menghentikan jaringan peredarannya sejak dini. Untuk itu, kami terus memperkuat intelijen di setiap lapisan masyarakat, termasuk di tingkat desa. Kolaborasi dengan masyarakat dan aparat setempat sangat penting dalam mengungkap jaringan narkoba yang sering kali bergerak secara tersembunyi,” tambah Yudha.

Selain itu, BNN Provinsi Gorontalo juga terus meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi terkait, seperti Kepolisian, TNI, serta pemerintah daerah, untuk memastikan upaya pemberantasan narkoba dapat berjalan secara efektif dan menyeluruh.

Pentingnya Edukasi dan Pencegahan

BNNP Gorontalo juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, khususnya kepada kalangan remaja, mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika. Melalui program-program sosialisasi dan penyuluhan, BNN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif narkoba. Edukasi ini diharapkan tidak hanya mengurangi jumlah penyalahguna, tetapi juga mencegah peredaran narkoba agar tidak semakin meluas.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang akurat dan mendalam tentang bahaya narkoba. Tidak hanya itu, kami juga mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam melaporkan jika ada peredaran narkoba di lingkungan mereka,” pungkas Brigjen Yudha.

Upaya pemberantasan narkoba di Provinsi Gorontalo tentunya memerlukan kerjasama dari semua pihak. Baik pemerintah, masyarakat, maupun aparat penegak hukum harus bersatu untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba. Dengan langkah-langkah yang lebih tegas dan terintegrasi, BNN Provinsi Gorontalo optimistis dapat menekan angka penyalahgunaan narkotika dan memperbaiki kualitas hidup generasi muda di Gorontalo.

Pemberantasan narkoba di Provinsi Gorontalo masih menjadi tantangan besar, namun dengan komitmen yang kuat dan sinergi antar instansi, diharapkan masalah narkotika di wilayah ini dapat semakin diminimalisir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *