maleonews.com pada Breaking news Kab. Gorontalo
12 Jun 2025 09:22 - 2 menit reading

Bupati Sofyan Puhi Buka Pekan Literasi 2025, Kukuhkan Ny. Maryam Sebagai Bunda Literasi Kabgor

maleonews.com,Kabupaten Gorontalo – Rabu, 11 Juni 2025 — Bupati Kabupaten Gorontalo, Sofyan Puhi, secara resmi membuka Pekan Literasi 2025 yang digelar di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Dalam kesempatan yang sama, beliau juga mengukuhkan Ny. Maryam Sofyan Puhi sebagai Bunda Literasi Kabupaten Gorontalo periode 2025–2029.

Pekan Literasi tahun ini mengusung semangat kolaboratif, dengan melibatkan berbagai pihak seperti Bunda Literasi kecamatan, dunia usaha, hingga masyarakat umum. Beragam lomba digelar untuk meningkatkan partisipasi, antara lain lomba mewarnai untuk anak TK dan lomba bertutur bagi siswa tingkat SD.

“Literasi adalah fondasi untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Gerakan ini harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat, dari desa hingga pusat pelayanan publik,” ujar Bupati Sofyan dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa Pemkab Gorontalo saat ini sedang menyelesaikan Peraturan Daerah tentang Perpustakaan dan Arsip guna memperkuat kebijakan literasi di tingkat lokal. Bupati juga mendorong agar setiap kecamatan memiliki sudut baca sebagai bagian dari penguatan literasi berbasis komunitas.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gorontalo, Dr. Rahmat Dony Lahatie, memaparkan berbagai capaian yang telah diraih. Salah satunya, akreditasi perpustakaan daerah yang kini naik menjadi peringkat A dari sebelumnya B.

“Ini menunjukkan keseriusan kami dalam membangun ekosistem literasi. Bahkan perpustakaan desa binaan kami berhasil meraih juara tiga tingkat nasional. Untuk lomba bertutur, wakil dari Gorontalo juga dipercaya mewakili provinsi di ajang nasional tahun ini,” jelas Dony.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa Dinas Perpustakaan tengah mengembangkan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 17 desa, dengan fokus pada pemberdayaan UMKM lokal melalui literasi.

“Kami ingin perpustakaan bukan hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga ruang tumbuhnya inovasi dan ekonomi masyarakat,” pungkas Dony.

Pekan Literasi 2025 diharapkan menjadi momentum memperkuat budaya membaca sekaligus memperluas peran perpustakaan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.