maleonews.com, Kabupaten Gorontalo – Sebuah gelaran budaya yang sarat makna kembali digelar di Desa Padengo, Kecamatan Limboto Barat. Festival Apangi ke-6 yang berlangsung meriah ini mendapat apresiasi langsung dari Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi.
Dalam sambutannya, Bupati Sofyan menyatakan kekagumannya terhadap semangat masyarakat Padengo dalam melestarikan budaya lokal. Ia menilai Festival Apangi merupakan bentuk konkret pelestarian adat dan tradisi Islam yang kini mulai terkikis oleh zaman.
“Kegiatan ini sangat positif. Festival Apangi hanya ada di Desa Padengo dan menjadi warisan budaya yang harus terus dijaga. Ini bukti kecintaan masyarakat terhadap adat dan nilai-nilai Islam,” ujar Sofyan.
Festival yang digelar setiap tanggal 10 Muharram ini lahir dari keresahan masyarakat, terutama para pemuda, terhadap hilangnya nilai-nilai tradisi Islami di Gorontalo, khususnya tradisi penyajian kue apangi.
“Kami khawatir tradisi seperti ini akan hilang jika tidak kita jaga. Maka dari itu, kami menginisiasi Festival Apangi agar generasi muda semakin mengenal dan mencintai budaya Islam Gorontalo,” ungkap Ketua Panitia, Refly Humonggio.
Tahun ini, festival mencatat rekor dengan menghadirkan 18 ribu kue apangi yang dibagikan secara gratis kepada ribuan pengunjung. Kegiatan ini juga diramaikan oleh ibu-ibu Dasawisma, pelajar SD dan SMP se-Kecamatan Limboto Barat, serta masyarakat umum.
Tak hanya menikmati kue tradisional, pengunjung juga disuguhi berbagai lomba edukatif, mulai dari lomba menghafal ayat pendek beserta artinya, hingga lomba membuat kue apangi, yang diikuti oleh anak-anak dan orang dewasa.
Festival Apangi kini bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga momentum memperkuat nilai-nilai Islam dan kebersamaan antarwarga. Antusiasme yang tinggi dari masyarakat membuktikan bahwa tradisi lokal masih sangat hidup dan dicintai.