maleonews.com, Gorontalo – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Gorontalo menggelar dialog refleksi akhir tahun 2025 dan perumusan resolusi 2026 dengan tema “Pemuda sebagai Penyangga Pembangunan Daerah”. Kegiatan ini berlangsung di Hantaleya Cafe, Rabu, 24 Desember 2025.
Dialog tersebut menjadi ruang edukatif bagi pemuda untuk mengevaluasi peran dan kontribusi selama satu tahun terakhir, sekaligus menyusun langkah strategis menyongsong pembangunan daerah ke depan. Sejumlah narasumber dihadirkan, di antaranya akademisi Salahudin Pakaya dan Dikson T. Yasin, serta Direktur Pusat Analisis Regional (PUSAR) Indonesia, Basri Amin.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai Organisasi Kepemudaan dan Organisasi Kepemudaan Islam se-Kabupaten Gorontalo, dengan tujuan memperkuat kesadaran kolektif pemuda sebagai aktor penting pembangunan sosial dan daerah.
Ketua KNPI Kabupaten Gorontalo, Ismail Azis, menegaskan bahwa refleksi akhir tahun bukan sekadar agenda seremonial, melainkan momentum untuk menata kembali arah perjuangan dan prioritas gerakan pemuda.
Menurutnya, pemuda tidak dapat menghindari perubahan, namun memiliki pilihan untuk meresponsnya secara positif dan produktif. Melalui refleksi dan dialog, pemuda diharapkan mampu berpikir kritis serta beradaptasi dengan tantangan zaman.
Ismail menambahkan, resolusi 2026 menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi pemuda sebagai motor penggerak pembangunan daerah. “Pemuda yang produktif, kolaboratif, dan peduli lingkungan sosial adalah kunci utama terwujudnya pembangunan daerah yang berkelanjutan,” pungkasnya.
