maleonews.com, KABGOR — Plt Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Gorontalo yang juga Asisten III Setda, Haris Suparto Tome, menyebut program Beternak Bohusami: ST12 GO sebagai wujud nyata pelaksanaan misi Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam mentransformasi ekonomi kerakyatan berbasis teknologi dan nilai tambah berkelanjutan.
Menurut Haris, program ini menjadi bukti nyata kolaborasi tiga pilar penting pembangunan daerah, yakni pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan, dunia usaha dan perbankan melalui Bank SulutGo, serta mitra usaha (offtaker) yang menjamin pasar hasil ternak.
“Peternak tidak lagi berjalan sendiri. Ada modal, pendampingan, dan kepastian pasar. Ini bentuk gotong royong modern dari hulu ke hilir,” ujarnya.
Haris menjelaskan, ST12 GO merupakan singkatan dari Sapi Ternak Rumamensia Gorontalo, di mana istilah Rumamensia berasal dari kearifan lokal Gorontalo yang bermakna kerja sama, kebersamaan, dan gotong royong dalam mengembangkan usaha peternakan rakyat.
Secara filosofi, Rumamensia berarti “Rumah Kemanusiaan” — wadah nilai-nilai kebersamaan dan saling tolong-menolong demi kemaslahatan bersama. Dalam praktiknya, program ini melibatkan kelompok ternak, permodalan dari BSG, jaminan pasar dari offtaker, serta pendampingan teknis dari Dinas Peternakan.
Lebih jauh, Haris menilai ST12 GO juga mencerminkan gagasan Sofyan–Tony (ST) dalam membangun “Rumah Kemanusiaan Gorontalo”, yakni konsep sosial-ekonomi yang menempatkan manusia dan kebersamaan sebagai inti pembangunan.
“Program ini bukan hanya menumbuhkan sapi, tapi menumbuhkan harapan baru bagi petani dan peternak,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Haris Tome mengajak semua pihak memperkuat sinergi untuk kesejahteraan peternak.