maleonews.com _ Gorontalo – Pelaksana Tugas Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Dan Gas (Hiswana Migas) Gorontalo Helmi meminta masyaraakat ikut berperan laporkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nakal Dan Kenderaan Yang digunakan untuk penimbunan BBM.
Problem Terkait keluhan para sopir truk akan sulitnya mendapat solar di SPBU saat ini mendapat perhatian dari Hiswana Migas Gorontalo.
Menurut Plt Ketua Hiswana Migas Gorontalo Helmi, antrian supir truk untuk mendapatkan solar di SPBU saat ini hanya merupakan panic buying semata, karena pasokan dari pertamina hingga saat ini masih normal.
Pasalnya seluruh pengusaha SPBU yang ada di Gorontalo telah menerapkan sistim barcode yang sudah berjalan seutuhnya.
“Kami melaksanakan pengisian untuk roda enam maksimal 100 Liter, sedangkan yang trailer gandengan yang punya barcode 200 Liter kami hanya isi Maksimal 150 Liter sekali pengisian dalam satu SPBU” Ujar Plt Ketua Hiswana Migas Gorontalo Helmi.
Lebih lanjut Helmi menjelaskan jika mendapati kenderaan yang melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) nomor polisi (nopol) yang ada di barcode tidak sesuai maka akan dilaporkan ke pihak pertamina untuk meminta menonaktifkan barcode tersebut.
“ada indikasi barcode tidak sesuai dengan nopol, maka kalau itu terjadi barcode yang tidak sesuai nopol yang ada pada kenderaan itu langsung kita minta ke pihak pertamina untuk di non aktifkan”. Tegas Helmi
Namun meski begitu Helmi tetap berharap peran aktif masyarakat untuk melaporkan jika mendapati ada SPBU nakal yang sengaja bermain-main atau ikut melakukan pengisian tidak sesuai aturan yang berlaku agar dapat melaporkan kepada Hiswana Migas untuk ditindaki.
“Apabila terjadi permainan di SPBU agar lapor ke kami, SPBU mana, operatornya siapa dan pada jam berapa, akan kami evaluasi bersama ownernya dan akan kami laporkan ke Pertamina”
“Kemudian penyalahgunaan BBM dari kenderaan yang nge TAB, apabila ada masyarakat lihat tolong dokumentasikan biar kita bisa memblokir barcodenya” Tutup Helmi.