maleonews.com, Gorontalo – Kekecewaan terhadap pengembang Perumahan Solaria kian meluas. Tak hanya datang dari warga Desa Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, tetapi kini justru muncul dari para penghuni perumahan itu sendiri. Mereka menuding pihak developer abai terhadap fasilitas umum dan kenyamanan warga.
Halim Haji, salah satu warga yang tinggal di Blok H Nomor 16, mengaku frustrasi dengan kondisi saluran air di depan rumahnya yang tak kunjung tersambung ke saluran induk. Akibatnya, setiap kali hujan turun, genangan air meluap hingga ke rumah warga.
“Kami sudah sampaikan ke pengawas, tapi malah dijawab dengan nada menantang. Katanya kalau terus didesak, saluran tidak akan dibuat. Ini kan aneh! Kami hanya menuntut hak kami,” ujar Halim dengan nada kesal.
Menurut Halim, karena merasa diabaikan, warga akhirnya memilih bergotong royong memperbaiki sendiri saluran air agar tersambung ke jalur utama. “Itu pun kami yang kerja sendiri, pengembang diam saja seolah tak peduli,” tambahnya.
Lebih parah lagi, Halim menuturkan bahwa sumur bor yang dibangun pengembang justru berlokasi di dekat saluran air. Dampaknya, air yang keluar kadang berwarna kecoklatan dan menimbulkan gatal-gatal pada kulit anak-anak warga.
“Airnya pernah keruh, bahkan anak-anak kami gatal-gatal. Kami sudah lapor, tapi pengembang diam saja, tidak ada solusi,” ungkapnya kecewa.
Warga menilai pengembang Perumahan Solaria telah gagal menepati janji manis saat awal promosi. Fasilitas yang dijanjikan, seperti drainase, air bersih, dan lingkungan sehat, ternyata jauh dari kenyataan.
“Kami merasa tertipu. Saat membeli rumah, kami dijanjikan fasilitas lengkap dan lingkungan nyaman. Faktanya, semua omong kosong! Kami hanya ingin tanggung jawab dan komitmen pengembang untuk memperbaiki fasilitas yang sudah rusak,” tegas Halim.
Kini, kemarahan warga kian memuncak. Mereka menuntut agar pihak developer segera turun tangan memperbaiki seluruh fasilitas yang rusak dan membenahi saluran air yang menjadi sumber utama keluhan.