maleonews.com _ KOTA GORONTALO – Sebagai tanggapan terhadap tekanan inflasi yang meningkat di seluruh Indonesia, Kementerian Perdagangan dan Industri (Kemendag RI) menyelenggarakan pertemuan daring yang penting.
Diikuti oleh perwakilan dari semua 38 provinsi dan 345 kabupaten dan kota, pertemuan tersebut bertujuan untuk merancang strategi untuk menekan inflasi dan memastikan keamanan pangan.
Secara bersamaan, acara tersebut disinkronkan dengan implementasi Gerakan Pangan Murah nasional yang bertujuan untuk menstabilkan pasokan dan harga bahan makanan pokok. Inisiatif ini dilakukan di Lapangan Buladu, Kota Timur, Gorontalo.
Di luar Gerakan Pangan Murah, Walikota Gorontalo Marten Taha memimpin diskusi tentang mengendalikan inflasi dengan memastikan ketersediaan pasokan pangan, terutama dalam antisipasi perayaan Idul Fitri. Untuk mengurangi inflasi pangan, Pemerintah Kota Gorontalo memperkenalkan Gerakan Pangan Murah (GPM), yang terdiri dari komponen subsidi dan non-subsidi.
“Pekan lalu, kami menerapkan Gerakan Pangan Murah subsidi untuk memastikan warga dapat mengakses barang-barang penting dengan harga 40-50% lebih rendah dari harga pasar,” jelas Walikota Taha.
“Selain itu, Gerakan Pangan Murah non-subsidi menawarkan produk di bawah harga pasar, difasilitasi oleh pemasok yang berkolaborasi langsung dengan kami, termasuk vendor Bulog, agen, distributor, dan ritel besar.”
Walikota Marten Taha menekankan pentingnya konsumsi yang bertanggung jawab, mendesak penduduk untuk tidak membeli melebihi kebutuhan mereka. Dia meyakinkan publik bahwa upaya pemerintah menjamin ketersediaan dan keterjangkauan barang-barang pangan.
Langkah proaktif yang diambil oleh Kota Gorontalo menunjukkan upaya kolaboratif antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk meredakan dampak inflasi bagi warga, memastikan lingkungan yang stabil dan sejahtera, terutama selama perayaan Idul Fitri yang akan datang.