maleonews.com _ GORONTALO – Peringkat Tingkat Gemar Membaca (TGM), Provinsi Gorontalo menduduki peringkat 10 terbawah se-Indonesia dengan angka 64,86.
Dikutip dari tribungorontalo, Bahyudin Ismail, seorang pustakawan Gorontalo, menyatakan bahwa rendahnya minat baca warga Gorontalo telah menjadi masalah selama 20 tahun terakhir, sejak ia menjadi pustakawan.
Bahyudin Ismail mengungkapkan bahwa warga lebih cenderung memilih gadget dibandingkan buku. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat Provinsi Gorontalo memiliki ribuan perpustakaan, termasuk perpustakaan umum (173 titik), perpustakaan khusus (17 titik), perpustakaan sekolah (1.250 titik), dan perpustakaan perguruan tinggi (25 titik).
Dalam upayanya meningkatkan minat baca masyarakat, para pustakawan di Gorontalo fokus pada pembaruan. Mereka berupaya mendorong kenaikan angka TGM, terutama dengan menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat.
Diperhatikan bahwa banyak warga Gorontalo menyukai membaca, namun lebih memilih tempat-tempat yang nyaman dan kekinian. Bahyudin mencatat bahwa masyarakat cenderung menyukai perpustakaan yang estetik, dilengkapi dengan kafe di sekitarannya, dan unsur-unsur modern lainnya.
Disisi lain, masyarakat saat ini lebih memilih membaca melalui gedget. Karena menurut sebagian orang membaca di WA maupun membaca berita-berita secara online, juga sudah bisa dikategorikan ada minat membaca. Namun terlepas dari itu upaya yang dilakukan pustakawan harus didukung.
Upaya pustakawan di Gorontalo tidak hanya berfokus pada ketersediaan buku, tetapi juga pada peningkatan kualitas fasilitas perpustakaan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih suka menghabiskan waktu membaca di tempat yang menawarkan kenyamanan dan suasana kekinian.
Melalui perubahan-perubahan ini, diharapkan minat baca masyarakat Gorontalo dapat meningkat, menciptakan perpustakaan yang lebih menarik dan sesuai dengan preferensi generasi modern.
(MN_03)