T B pada Breaking news
14 Jun 2025 18:43 - 2 menit reading

Warga Soroti Minimnya Dokter Spesialis di RSUD Boliyohuto, Harap Pemerintah Daerah Bertindak

maleonews.com, Kabupaten Gorontalo – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Boliyohuto, yang seharusnya menjadi rujukan tingkat pertama bagi masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Gorontalo, kini menjadi sorotan publik karena belum mampu menyediakan layanan dokter spesialis secara tetap.

Meta Kondana, tokoh masyarakat asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Boliyohuto, menyampaikan harapannya agar Pemerintah Daerah segera mengambil langkah strategis dalam menyediakan dokter spesialis secara permanen di rumah sakit tersebut.

“Keberadaan dokter spesialis seperti penyakit dalam, bedah, anak, dan kandungan seharusnya menjadi syarat mutlak agar rumah sakit bisa memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar,” ungkap Meta saat diwawancarai, Jumat (14/6/2025).

Menurutnya, saat ini pelayanan dokter spesialis di RSUD Boliyohuto masih sangat terbatas, di mana kehadiran mereka hanya sekali dalam seminggu. Hal ini tentu menyulitkan masyarakat, terutama bagi pasien yang membutuhkan penanganan cepat dan intensif.

“Pasien kadang harus menunggu berhari-hari hanya untuk bisa bertemu dokter spesialis. Ini jelas menjadi beban, apalagi jika kondisinya mendesak,” tambahnya.

Meta juga membandingkan layanan RSUD Boliyohuto dengan RSUD MM Dunda, yang menurutnya jauh lebih lengkap dan responsif karena memiliki dokter spesialis tetap.

“Minimal RSUD Boliyohuto punya dokter spesialis tetap untuk penyakit dalam, anak, bedah, dan kandungan, supaya masyarakat tidak terus dirujuk keluar daerah,” ujarnya penuh harap.

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan berkualitas di wilayah Boliyohuto dan sekitarnya, Meta menilai keberadaan dokter spesialis tetap akan sangat berdampak pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

“RSUD Boliyohuto ini sudah menjadi harapan masyarakat. Kalau bisa difungsikan secara optimal, maka tidak hanya meringankan beban pasien, tapi juga menunjukkan komitmen daerah terhadap pelayanan kesehatan,” pungkasnya.