maleonews.com, Kota Gorontalo – Harapan warga Kelurahan Buliide, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo pupus sudah. Proyek penampungan air yang menelan anggaran fantastis hingga Rp125 juta kini tak ubahnya monumen kegagalan. Alih-alih membawa manfaat, bangunan yang diimpikan menjadi solusi air bersih itu justru berubah menjadi sarang nyamuk dan ancaman kesehatan bagi masyarakat.
Dibangun sejak tahun 2023 oleh dinas PUPR Kota Gorontalo, proyek tersebut awalnya digadang-gadang sebagai penyelamat krisis air di wilayah tersebut. Namun kenyataannya, tiga bak penampungan lengkap dengan jaringan pipa ke pegunungan itu tak pernah sekalipun difungsikan.
“Dari awal dibangun, tempat itu tidak pernah dipakai. Sekarang malah jadi tempat nyamuk berkembang biak,” keluh seorang warga yang enggan disebut namanya.
Kondisi ini memantik kekecewaan mendalam dari masyarakat, khususnya warga lingkungan II Kelurahan Buliide, yang sejak awal berharap besar bisa menikmati air bersih dari proyek tersebut.
Lebih ironis lagi, di tengah ancaman penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), fasilitas tak berguna ini justru menjadi titik rawan penyebaran penyakit akibat genangan air yang mengundang nyamuk berkembang biak.
Warga pun mendesak agar pemerintah setempat tak tinggal diam. “Kami minta pertanggungjawaban! Ini uang rakyat, dan harusnya jadi manfaat, bukan malah jadi sumber penyakit!” tegas warga lainnya.