Penerimaan CPNS Kemenag Gorontalo Jadi Sorotan, Diduga Ada Ketidakadilan

maleonews.com, Kab. Gorontalo – Pengumuman hasil penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo pada 12 Januari lalu menuai perhatian publik. Banyak peserta menyuarakan keluhan dan dugaan adanya ketidakadilan, khususnya pada proses Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) non-Computer Assisted Test (non-CAT).

Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, dugaan ketidakadilan itu muncul pada tes praktik atau simulasi kerja di bidang tertentu. Proses tes tersebut dilakukan oleh penguji internal dari Kanwil Kemenag sendiri, sehingga memunculkan kecurigaan adanya konflik kepentingan.

“Peserta dengan nilai CAT yang tinggi, bahkan masuk lima besar peringkat kelulusan, justru mendapat nilai sangat rendah pada ujian SKB non-CAT. Hal ini sangat mengecewakan dan menimbulkan banyak pertanyaan,” ungkap sumber tersebut.

Lebih lanjut, peserta tersebut mengaku sudah mengajukan sanggahan resmi melalui situs SSCASN, namun hasilnya tetap tidak berpihak. Melalui media ini, ia berharap pemerintah dapat mengevaluasi proses penerimaan CPNS di masa mendatang. “Tes SKB non-CAT sebaiknya dihilangkan saja agar tidak ada potensi ketidakadilan,” tambahnya.

Kemenag Bantah Dugaan Kecurangan
Di sisi lain, Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, melalui Ketua Tim Kerja Kepegawaian dan Hukum, Jamila Baladrap, membantah tegas dugaan adanya kecurangan dalam proses SKB non-CAT.

“Kami memiliki penguji yang sudah memenuhi kualifikasi dan ahli di bidangnya. Selain itu, pelaksanaan SKB non-CAT dilakukan via Zoom, sehingga seluruh prosesnya terekam kamera. Hal ini memungkinkan transparansi dan mempermudah peserta dari luar kota,” jelas Jamila.

Terkait keluhan peserta yang merasa nilainya tidak sesuai dengan performa ujian, Jamila menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dalam seleksi CPNS. “Hasil tes dipengaruhi banyak faktor. Peserta yang belum berhasil diharapkan untuk tidak berkecil hati dan terus mempersiapkan diri untuk kesempatan berikutnya,” pesan Jamila.

Meski telah ada penjelasan resmi dari pihak Kemenag, sorotan terhadap proses penerimaan CPNS di Gorontalo ini menunjukkan perlunya evaluasi dan transparansi lebih lanjut untuk memastikan kepercayaan publik tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *