maleonews.com _ Gorontalo Utara – Kecamatan Tolinggula, Gorontalo Utara, dilanda bencana banjir bandang pada Minggu malam (7/4), hal ini mengakibatkan keadaan darurat bagi warga setempat. Tim Tagana Gorontalo Utara, meskipun berupaya, masih menghadapi kesulitan dalam melakukan evakuasi karena kondisi yang terkendala oleh malam gelap dan hujan yang masih mengguyur wilayah tersebut.
Dilansir dari Realitarakyat.com, Penasihat Tagana Gorontalo Utara, Rizan Demanto, mengungkapkan bahwa banyak warga yang terjebak di atap rumah mereka karena tingginya genangan air, bahkan mencapai sedada orang dewasa. Dalam situasi genting ini, beberapa remaja puteri di Desa Tolinggula Tengah bahkan menggunakan aplikasi pesan instan untuk meminta pertolongan karena terpaksa naik ke plafon rumah guna menyelamatkan diri.
Evakuasi mengalami kendala, karena malam gelap dan terus turunnya hujan. Meski begitu, beberapa warga setempat melakukan upaya evakuasi seadanya, sementara sebagian lainnya mengaku kesulitan meminta bantuan cepat untuk keluarga yang terjebak di atap rumah.
Pemerintah daerah diminta segera mengirimkan peralatan evakuasi seperti perahu karet guna memfasilitasi proses penyelamatan warga yang terdampar di atas atap rumah. Di beberapa desa, termasuk Tolite Jaya, Limbato, Ilotunggula, Tolinggula Ulu, Tolinggula Tengah, dan Molangga, situasi semakin genting karena banjir deras yang terus meluas akibat hujan yang tak kunjung reda.
Tanggul pengaman banjir DAS Tolinggula juga dilaporkan jebol, menyebabkan banjir merendam ratusan rumah serta memicu situasi kritis bagi warga yang terjebak di dalamnya. Masyarakat setempat mendesak bantuan evakuasi secepatnya, terutama bagi para lansia dan anak-anak yang kondisinya semakin mengkhawatirkan.
Sementara itu, gangguan jaringan komunikasi mulai melanda, sehingga ini ikut mempersulit koordinasi dan bantuan yang diperlukan. Diperkirakan lebih dari 330 unit rumah di Desa Tolite Jaya terendam banjir, dan satu unit rumah semi permanen dilaporkan hanyut terbawa arus deras. Para lansia dan anak-anak yang terjebak di lantai dua rumah juga menjadi perhatian serius, karena rumah-rumah tersebut dikhawatirkan dapat roboh akibat tekanan air yang terus meningkat.
Warga yang berusaha melakukan evakuasi juga terancam terjebak banjir akibat tingginya air yang terus bertambah. Dalam kondisi genting ini, masyarakat setempat bersama tim evakuasi berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa dan harta benda yang terdampak oleh bencana ini.