maleonews.com, Kab Gorontalo — Suasana santai Car Free Day (CFD) di Limboto, Minggu pagi (06/07/2025), mendadak diwarnai aroma misteri. Publik dikejutkan dengan kehadiran dua sosok yang tengah jadi sorotan: Direktur RSUD MM Dunda nonaktif, Alaludin Lapandanda, dan seorang kontraktor perempuan bernama Rizmayanty Intan di Rumah Dinas Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi.
Mengenakan pakaian santai—Alaludin dengan stelan olahraga abu-abu, Rizmayanty dengan atasan merah dan celana cokelat susu—keduanya tampak masuk ke rumah dinas tanpa pengawalan khusus. Kehadiran mereka sontak memicu pertanyaan besar, mengingat keduanya tengah diisukan terlibat dalam percakapan mencurigakan soal dugaan gratifikasi yang beredar luas di kalangan masyarakat dan media sosial.
Saat dikonfirmasi maksud kedatangan mereka, baik Alaludin maupun Rizmayanty memilih bungkam dan segera meninggalkan lokasi, menghindari awak media dengan tergesa-gesa.
Bupati Sofyan Puhi yang dikonfirmasi langsung membenarkan kedatangan keduanya. “Mereka datang untuk klarifikasi soal chat yang sedang ramai,” ungkap Sofyan. Namun ia menegaskan, klarifikasi itu bukan untuk dirinya.
“Saya tegaskan kepada mereka, klarifikasinya tidak ke saya. Tapi ke MPHD (Majelis Penjatuhan Hukuman Disiplin). Di sanalah tempatnya,” tegasnya.
Menurut Sofyan, keterangan dari Alaludin dan Rizmayanty sangat penting untuk mengungkap terang-benderang isi dan konteks dari chat yang jadi sorotan publik.
“Silakan dijelaskan di MPHD, bukan di ruang-ruang informal,” ujarnya dengan nada serius.
Disinggung soal kemungkinan berlanjut ke ranah hukum, Sofyan memilih menunggu hasil resmi dari MPHD.
“Kami tidak ingin berspekulasi. Tunggu saja kesimpulan akhir dari MPHD. Kalau memang mengarah ke pelanggaran hukum, tentu akan ditindaklanjuti sesuai aturan,” pungkasnya