maleonews.com _ Kota Gorontalo – Kapolresta Gorontalo Kota, Kombespol Dr. Ade Permana, S.I.K.,MH, memberikan laporan terkini terkait tingginya kasus penganiayaan yang mendominasi tindak pidana di Kota Gorontalo sepanjang tahun 2023.
Menurut Kapolresta, dari data yang diungkapkan, penganiayaan mencapai 214 kasus, diikuti oleh pencurian (75 kasus), fidusia (64 kasus), penggelapan (44 kasus), dan KDRT (43 kasus). Faktor pemicu utamanya disebutkan terkait tingginya peredaran minuman keras (miras) di wilayah tersebut.
Tak hanya itu, kasus laka lantas juga mencuat dengan jumlah 159 kasus. Dari kasus tersebut, 23 orang meninggal dunia, 1 luka berat, 203 luka ringan, dan 3 laka material. Pengaruh minuman keras pada pengemudi disebut sebagai penyebab utama.
Polresta Gorontalo Kota juga berhasil mengungkap 26 kasus penyalahgunaan narkotika sepanjang tahun 2023. Rinciannya termasuk narkotika (11 kasus), psikotropika (1 kasus), obat-obatan (10 kasus), dan miras (4 kasus) dengan pelaku sebanyak 34 pria dan 2 wanita.
Barang bukti yang berhasil disita meliputi Shabu seberat 2,23457 gram, Ganja 491,57491 gram, Obat Txd sebanyak 4685 butir, dan Miras sebanyak 2054 liter.
Kapolresta juga memberikan informasi terkait pelanggaran anggota, dimana 9 dari 11 kasus sudah disidangkan dan 2 lainnya masih dalam proses hukum. Dua personil Polresta Gorontalo Kota juga siap di-PTDH karena kasus mangkir selama kurang lebih 1 tahun.
Kombespol Ade Permana menekankan beberapa keberhasilan polresta, termasuk pengungkapan kasus penculikan anak, penganiayaan dengan sajam, tabrak lari mobil brio kuning, sabung ayam, tindak pidana perdagangan orang, pengungkapan sabu-sabu, dan pengungkapan kasus penganiayaan terhadap ibu tiri.
Dengan demikian, Kapolresta Gorontalo Kota mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran akan bahayanya minuman keras dan terus mendukung upaya penegakan hukum demi keamanan dan ketertiban di Kota Gorontalo.
(MN_03)
