maleonews.com_Gorontalo – Penyelenggara Pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tengah mendapat sorotan tajam dari warga terkait acara konser yang mereka adakan sebagai bagian dari sosialisasi pemilu. Dalam konser tersebut, KPU Provinsi gorontalo mendatangkan band rock legendaris Jamrud, sementara Bawaslu Provinsi gorontalo menghadirkan band rock terkenal Kotak. Namun, langkah ini justru memicu protes dan keluhan dari masyarakat.
Banyak warga mempertanyakan tujuan sebenarnya dari konser tersebut. “Apakah ini sosialisasi pemilu atau hanya adu gengsi antara KPU dan Bawaslu?” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia menyayangkan bahwa anggaran yang digunakan untuk mendatangkan band-band besar tersebut bisa dialokasikan untuk program yang lebih langsung bermanfaat bagi masyarakat, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi yang masih dihadapi banyak orang.
“Anggaran besar yang dihabiskan untuk konser ini seharusnya bisa dikembalikan ke masyarakat, misalnya untuk pendidikan pemilu yang lebih mendalam, atau program yang meningkatkan partisipasi pemilih secara lebih efektif atau membentuk tim pengawas, di tingkat desa/kelurahan, Lingkungan/dusun” dll.tambah warga lainnya.
warga menilai langkah tersebut lebih banyak menghabiskan anggaran tanpa memberikan manfaat yang signifikan.
Apakah konser ini memang cara yang efektif untuk mensosialisasikan pemilu atau hanya sebuah bentuk adu gengsi antar lembaga? Pertanyaan ini masih terus bergulir di tengah-tengah masyarakat.