Pasar Sentral Kota Gorontalo Sepi, DPRD dan Pemkot Gencar Cari Solusi

maleonews.com, Kota Gorontalo – Pasar Sentral Kota Gorontalo, yang seharusnya menjadi pusat perekonomian, kini sepi dari aktivitas meski telah direvitalisasi dengan anggaran fantastis. DPRD Kota Gorontalo bersama Pemerintah Kota Gorontalo terus mengupayakan berbagai solusi untuk menghidupkan kembali denyut ekonomi di pasar modern tersebut.

Ketua Komisi II DPRD Kota Gorontalo, Herman Haluti, mengungkapkan sejumlah langkah strategis dalam rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Senin (20/1) kemarin. Salah satu usulan utama adalah memisahkan beban listrik dan air yang selama ini menjadi keluhan pedagang. “Dengan langkah ini, kami berharap dapat meringankan biaya operasional pedagang,” ujar Herman.

Selain itu, Herman meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta PTSP memberikan pendampingan kepada pedagang yang ingin mengurus izin penempatan kios. Kemudahan dalam proses perizinan diharapkan dapat memotivasi pedagang untuk kembali aktif berjualan di Pasar Sentral.

Berbagai kegiatan seperti pasar murah, operasi pasar, dan acara lainnya disarankan untuk dipusatkan di Pasar Sentral guna menarik lebih banyak pengunjung. Tidak hanya itu, tempat penampungan ikan (TPI) yang kini berubah fungsi menjadi pasar harian juga menjadi sorotan. Komisi II DPRD berencana berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo untuk mengatasi persoalan ini.

Herman juga mengusulkan gerakan “Jumat Belanja” bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). “Gerakan ini diharapkan meningkatkan aktivitas jual beli di pasar sekaligus menunjukkan dukungan nyata pemerintah terhadap pasar tradisional,” tambahnya.

Keluhan terkait lantai licin di area penjualan ikan serta keterbatasan air bersih juga menjadi perhatian. Komisi II berkomitmen memperbaiki fasilitas pasar, salah satunya dengan mengusulkan pergeseran anggaran modal di Disperindag untuk mengatasi masalah tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II, Alan Lahay, menambahkan bahwa salah satu inovasi yang diusulkan adalah mengubah lantai dua pasar menjadi tempat nongkrong seperti kafe atau warkop. “Dengan suasana baru yang lebih menarik, diharapkan masyarakat tertarik untuk datang ke pasar,” jelas Alan.

Menurut Alan, kombinasi inovasi, perbaikan fasilitas, dan promosi kegiatan diharapkan dapat membangkitkan kembali Pasar Sentral sebagai pusat ekonomi masyarakat Kota Gorontalo. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen bersama DPRD dan Pemkot untuk menjadikan Pasar Sentral kembali menjadi jantung perekonomian daerah.

Pasar Sentral bukan hanya tempat transaksi, tetapi juga simbol kehidupan ekonomi masyarakat. Berbagai upaya ini diharapkan dapat segera mengembalikan keramaian pasar yang telah lama dirindukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *