maleonews.com, KOTA GORONTALO – Sidang kasus dugaan suap proyek peningkatan Jalan Pandjaitan kembali menghadirkan drama di Pengadilan Tipikor dan PHI Gorontalo, Rabu (22/1/2025). Mantan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, memberikan kesaksian yang memicu tanggapan keras dari terdakwa FL alias Faisal.
Faisal, yang terlihat emosional selama persidangan, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait pertemuannya dengan Marten Taha di sebuah hotel di Kota Gorontalo. Dalam pertemuan tersebut, menurut Faisal, Marten meminta uang sebesar Rp150 juta.
“Begitu saya ke hotel, beliau (Marten Taha) menyampaikan ke saya, ‘Pak Haji, besok saya butuh uang Rp150 juta.’ Demi Allah, itu beliau sampaikan ke saya. Besoknya, saya eksekusi uang Rp150 juta, yang dijemput langsung oleh saudara Kipong di rumah saya,” ujar Faisal di hadapan majelis hakim.
Ketika dimintai tanggapan, Marten Taha membantah pernyataan tersebut. “Nanti bisa dikonfirmasi kepada saudara Kipong. Saya juga tidak pernah memerintahkan Kipong untuk mengambil uang yang disebutkan oleh terdakwa tadi,” tegasnya.
Selain dugaan pemberian uang, Faisal juga menyampaikan kekecewaannya terkait hutang Marten Taha di Bank SulutGo sebesar Rp80 juta, yang menurutnya telah ia lunasi. Faisal mengaku kecewa karena Marten tidak mengakui bantuan tersebut.
Tak hanya itu, Faisal juga mengungkapkan rasa kecewa terkait perannya dalam Pilwako Gorontalo 2018. “Saudara saksi mengecilkan hati saya. Padahal beliau sendiri yang meminta bantuan kepada saya, dan semua uang itu saya salurkan lewat Irwan Hunawa,” ungkap Faisal dengan nada tinggi.
Marten Taha, dalam tanggapannya, membantah mengecilkan peran Faisal. “Saya tidak pernah menafikkan peran terdakwa. Bahwa komunikasi yang dibangun melalui orang lain di luar pengetahuan saya,” ujar Marten.
Namun, pernyataan tersebut langsung dibantah Faisal yang menyebut komunikasi tersebut terjadi secara langsung. “Saudara saksi mengatakan begitu, padahal waktu itu saudara saksi menyampaikannya langsung kepada saya di rumah Pak Rum Kono,” tegas Faisal.
Dalam sidang yang berlangsung hingga malam itu, Faisal meminta agar dirinya dan Marten Taha disumpah atas nama Allah untuk mengungkap kebenaran. “Bila perlu disumpah. Jangan sampai ada yang berbohong di sini. Insyaallah saya tidak pernah berbohong,” katanya.
Selain itu, Faisal juga meminta majelis hakim menghadirkan beberapa nama kunci dalam sidang lanjutan, termasuk Ketua DPRD Kota Gorontalo Irwan Hunawa dan Kepala Bappeda Kota Gorontalo Novieta Silangen.
Sidang ini akan dilanjutkan pekan depan dengan menghadirkan saksi-saksi terkait lainnya, setelah sebelumnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan sepuluh saksi, termasuk mantan ajudan Marten Taha dan Direktur Perumdam Muara Tirta, Lucky Paudi.
Sidang lanjutan ini diperkirakan akan mengungkap lebih banyak fakta mengejutkan terkait kasus suap yang menghebohkan Kota Gorontalo ini.