maleonews.com _ Pemerintah Indonesia mengumumkan penentuan awal bulan suci Ramadan 1445 Hijriah pada tanggal 12 Maret 2024, berbeda dengan penetapan yang telah dilakukan oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah yang menetapkan tanggal 11 Maret 2024. Sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menghadirkan berbagai pihak termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta perwakilan ormas Islam.
Keputusan ini memang berbeda dan sedikit membuat masyarakat bertanya, karena sebagian umat Islam mungkin akan mengikuti penetapan yang berbeda. Meskipun demikian, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk menjaga toleransi dan persaudaraan di antara umat Islam dalam menghadapi perbedaan pendapat ini.
Dalam surat edaran resmi yang telah dikeluarkan, Menteri Agama menekankan pentingnya menjalankan ibadah Ramadan sesuai dengan ajaran Islam dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Meskipun terjadi perbedaan dalam penetapan tanggal awal Ramadan, upaya untuk menjaga persatuan dan kebersamaan tetap menjadi prioritas.
Perbedaan pendapat ini menunjukkan kompleksitas dalam menentukan awal bulan Ramadan berdasarkan pengamatan hilal, dan menyoroti pentingnya pengakuan terhadap variasi lokal dan tradisi dalam umat Islam.